SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta masyarakat tidak panik terkait persoalan pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Sebab, bantuan yang diberikan tidak hanya BST, juga ada dari Pemprov Banten, Pemkab Serang, dana desa, serta bantuan swasta.
Tatu menyayangkan jika ada sikap anarkis masyarakat kepada pemerintah desa terkait masalah BST. “Seharusnya, jangan ada sikap yang merugikan semua pihak. Terlebih pada momen bulan suci Ramadan. Kita sedang ada musibah, kita sekarang sedang susah, jangan anarkis, tidak boleh emosi. Kita justru harus mendekatkan diri kepada Allah SWT, harus intropeksi diri,” ucapnya.
Menurutnya, bantuan yang diberikan pemerintah butuh proses, agar tidak menyalahi aturan. “Jadi sangat tidak pantas pada bulan suci Ramadan ini, memaksa bantuan semua harus serba cepat diselesaikan. Masyarakat diharapkan bisa menunggu, bisa memaklumi. Kalau belum dapat, bisa dicatat ke kades dan disampaikan ke Dinsos. Jangan rusak bulan suci, lebih baik perbaiki ibadah,” imbaunya.
Ia memastikan, jika masyarakat sudah terdata oleh pemerintah desa, akan mendapatkan bantuan. Baik dari Kemensos, Pemprov Banten, Pemkab Serang, maupun dana desa. “Jadi Insya Allah, jangan panik. Tapi harus fair, kalau yang sudah mendapatkan, jangan berharap dapat bantuan lagi. Tapi masyarakat berpikir mereka semua dapat berbagai bantuan dari Kemensos,” ujarnya.
Dia mengaku mendapat informasi dari Kemensos agar pemerintah daerah kembali memasukan data calon penerima bantuan. Namun banyak para calon penerima yang tidak memiliki data kependudukan yang sempurna. Tatu pun meminta Disdukcapil untuk turun tangan. “Kalau Kemensos datanya harus sempurna,” tuturnya.(muh)