SERANG – Penyebaran virus corona atau Covid-19 yang semakin masif, membuat sekitar 50 persen lebih warga Kabupaten Serang kesulitan perekonomian. Dari jumlah 400 ribu Kartu Keluarga (KK) yang ada, 200 ribu kk lebih terimbas.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah. “Benar, 200 ribu KK lebih terdampak virus corona ekonominya. Kabupaten Serang memang sudah mengkhawatirkan,” papar Tatu kepada awak media.
Hanya saja, dia meyakinkan, semuanya bisa teratasi bila bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang) sudah digelontorkan.
“Insya Allah kalau program dari ketiga unsur sudah berjalan, bisa tercover semua. Dari pusat yang sudah turun Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” jelasnya.
Bila dari kementerian, kata dia belum turun. “Data sih sudah masuk, mungkin masih mengevaluasi semua data se-Indonesia. Dan Jaring Pengaman Sosial (JPS) di kementerian yang rekapan terbaru, rencananya akan diberikan tunai melalui perbankan,” terangnya.
Lalu dirinya masih menunggu bantuan dari pemerintah provinsi, lantaran belum ada informasi lebih lanjut terkait pencairannya. “Yang bikin kita khawatir mudah-mudahan tidak terjadi, bantuan yang dari provinsi itu kan awalnya penyalurannya melalui Bank Banten. Tapi semoga tidak terganggu. Kalau dari Pemkab Serang bertahap sudah mulai turun, karena fokus di sembako, sudah disalurkan melalui kecamatan dan desa. Kami malah mau terjunkan lagi guna 12.600 KK,” bebernya.
Untuk menghindari terjadinya tumpang tindih bantuan, Tatu telah meminta kepada Dinas Sosial (Dinsos), para camat, dan kepala desa untuk menandai rumah warga yang telah mendapat bantuan dari PKH dan BPNT.
“Mana yang dapat bantuan dari kementerian dan mana yang dapat bantuan dari provinsi harus dikasih tanda rumahnya agar jangan sampai yang lainnya tidak kebagian. Jangan sampai ada yang tumpang tindih dapat bantuannya,” pungkasnya.(muh)