PANDEGLANG – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menghadiri acara Safari Ramadhan Pemprov Banten tahun 2019 di Mesjid Al Hikmah Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Pegadungan, Kabupaten Pandeglang, Jumat (17/5/2019).
Dalam acara buka puasa bersama antara jajaran Pemprov Banten dengan warga masyarakat Kabupaten Pandeglang tersebut, Andika mengingatkan tentang potensi Kabupaten Pandeglang yang harus dikembangkan dalam upaya mensejahterakan warga Kabupaten Pandeglang.
Dalam sambutannya, Andika mengungkapkan, penerimaan daerah Kabupaten Pandeglang meningkat setiap tahunnya. Mengutip data BPS Kabupaten Pandeglang, Andika menyebut, dari total penerimaan pada tahun 2012 yang sebesar Rp. 1,35 triliun, meningkat mencapai Rp. 2,39 triliun pada tahun 2017.
“Tapi penerimaan daerah Kabupaten Pandeglang itu masih ditopang oleh dana transfer. Karena itu, untuk meningkatkan rasio kemandirian daerah, Pemerintah Kabupaten Pandeglang agar melakukan program-program intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui strategi intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD,” papar Andika.
Diterangkan Andika, pola intensifikasi dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi petugas dan peningkatan mutu atau kualitas sistem informasi yang digunakan dalam mendorong terciptanya efisiensi pemungutan pajak. Selain itu, upaya ekstensifikasi dapat dilakukan melalui dengan cara menggali sumber-sumber PAD yang baru sesuai kriteria yang ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta melalui penambahan dan pengembangan bisnis pada perusahaan umum daerah.
Terkait pengembangan potensi daerah, Andika mengatakan, Kabupaten Pandeglang perlu memfokuskan diri pada pengembangan sektor pertanian. Pengembangan sektor pertanian diharapkan dapat mendorong bertambahnya lapangan pekerjaan. Untuk mendukung rantai pasok sektor pertanian, Pemerintah Provinsi Banten sendiri, kata Andika, kini tengah mempersiapkan pembentukan BUMD agribisnis.
BUMD agribisnis ini, kata Andika, diharapkan dapat memaksimalkan peran Pemerintah Daerah untuk berinteraksi langsung dengan petani, usaha tani/kelompok tani, pelaku usaha pertanian, serta mengembangkan sistem distribusi, harga dan akses pangan untuk turut serta memelihara stabilitas pasokan dan harga pangan bagi masyarakat.
“Sebagaimana diketahui, sebagian besar hasil pertanian langsung di jual ke luar Pandeglang. Hanya sebagian kecil yang diolah di Pandeglang. Untuk itu, diharapkan dari hasil pertanian di Pandeglang tidak hanya dijual dalam bentuk hasil pertanian langsung, tetapi juga menjadi bahan olahan hasil industri yang mempunyai nilai tambah lebih,” imbuhnya.
Potensi unggulan lainnya di Kabupaten Pangdeglang, lanjut Andika, adalah sektor pariwisata. Sepanjang Tahun 2017 berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten terdapat 3,8 juta wisatawan yang mengunjungi lokasi wisata di Pandeglang, dimana sebanyak 1.974 merupakan wisatawan mancanegara. “Besarnya potensi sektor pariwisata di Kabupaten Pandeglang agar didukung dengan sarana dan prasarana sektor pariwisata yang selaras dengan kultur sosio-demografi masyarakat Kabupaten Pandeglang sebagai Kota Santri,” ujarnya.
Mengutip data Global Islamic Economy Report 2016, Andika mengatakan, Indonesia masuk peringkat 15 besar Dunia dengan potensi industri halal khususnya pada sektor produk makanan halal (halal food), layanan keuangan syariah (Islamic Finance) dan wisata halal (halal travel).
Untuk itu, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Banten berharap Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pariwisata bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dan stakeholder pariwisata dalam mengembangkan kawasan wisata syariah di wilayah Kabupaten Pandeglang dalam rangka meningkatkan sumber pendapatan asli daerah guna mendukung program pembangunan di Kabupaten Pandeglan. (Yan)