SERANG – Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Serang di bawah pimpinan Drs. H. Fairu Zabadi MM, dan Sekretaris Drs. H. Bakhroem, MM, terus melakukan berbagai inovasi di masing-masing bidang yang mengacu pada Indikator Kinerja Utama (IKU). Terutama di 2020.
Seperti halnya di bidang akutansi, BPKAD Kabupaten Serang mencoba terobosan Sistem Informasi Persediaan (SIAP). Melalui sistem ini, pergerakan barang persediaan akan terpantau dan mudah untuk dikontrol.
“Penerapan aplikasi SIAP merupakan upaya dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola Barang Milik Daerah (BMD) termasuk barang persediaan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang akan memperbaiki kelemahan-kelemahan terhadap pengelolaan barang persediaan melalui pola yang telah dijalankan,” papar Fairu.
Di bidang aset, Fairu mencoba Dashboard Aplikasi Teknologi Informasi Siklus Barang Daerah (Atisisbada). “Untuk memudahkan kontrol atas pengelolaan aset daerah, kami akan menerapkan Executive Dashboard Atisisbada,” ujarnya.
Dalam konsep itu, ditambahkan halaman depan pada aplikasi pengolah data BMD Atisisbada yang bisa memvisualisasikan data Pemkab Serang dalam bentuk informasi bergambar, diagram, tabel, dan grafik. Berikutnya peta sebaran aset daerah berdasarkan data yang diolah secara otomatis dari database.
Ia melanjutkan, informasi bergambar tentang aset daerah menampilkan data baik secara otomatis seperti kode barang dan nomor register, maupun data manual hasil inputan operator atau pengurus barang seperti spesifikasi barang, penggunaan, alamat atau lokasi aset. Sementara diagram, tabel, grafik memvisualisasikan data aset dalam bentuk diagram, tabel, grafik. Adapun peta sebaran aset menampilkan titik koordinat lokasi tanah atau bangunan berbasis peta digital.
Sedangkan di bidang anggaran, ide terbaru mereka adalah Klinik Pengelolaan Keuangan Daerah (PeKaDe).
Fairu mengatakan, Klinik PekaDe hadir sebagai salah satu media fasilitasi, konsultasi, pembinaan, dan koordinasi BPKAD Kabupaten Serang terhadap permasalahan-permasalahan pengelolaan keuangan daerah yang dihadapi oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD).
“Sehingga diharapkan melalui hadirnya Klinik PeKaDe, dapat menjadi ajang proses transfer keilmuan pengelolaan keuangan daerah, pemecahan masalah, alternatif solusi, dan ajang pembinaan sekaligus kaderisasi Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Serang,” ucapnya.
Terakhir di bidang perbendaharaan adalah Sistem Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Online. Aplikasi tersebut sebenarnya telah diresmikan langsung Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah pada 2018 lalu.
SP2D online merupakan gagasan yang dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam aplikasi simral yang digunakan oleh Pemkab Serang sejak tahun anggaran 2018.
“SP2D online diyakini dapat meningkatkan pelayanan OPD serta pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Melalui sistem SP2D online, Pemkab Serang dapat memantau kas daerah terkini secara real time monitoring rekening kas umum daerah yang ada di Bank BJB,” jelasnya.
Secara umum BPKAD Kabupaten Serang mengarahkan untuk peningkatan mutu SDM, mendorong penggunaan sistem Perencanaan, Penatausahaan, monitoring dan Pelaporan berbasis IT, serta menyediakan dan mengembangkan aplikasi pengelolaan keuangan daerah sejak proses perencanaan dan pelaporan. (Adv)