JAKARTA – BMKG menyebut siklon tropis di Laut Banda, Maluku, yang terus menguat bisa berpotensi menimbulkan hujan ekstrem di sejumlah wilayah. Warga yang tinggal di bantaran sungai diimbau waspada.
“Jadi, apabila terjadi, seperti yang diperkirakan hari ini pukul 13.00 WIB, yang dikhawatirkan kecepatan pusaran siklon. Pusaran angin iakan meningkat hingga dapat mencapai 65 kilometer per jam atau kurang-lebih 35 knot per jam. Artinya, putarannya semakin kencang, tentunya akan berdampak, mengakibatkan angin kencang dan hujan lebat. Hal itulah yang kami sebut sebagai hujan ekstrem,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di kantornya, Jl Angkasa 1, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dwikorita khawatir bibit siklon bisa mengakibatkan cuaca ekstrem seperti yang sempat menimpa Jakarta, Bengkulu, dan Bogor. Oleh karenanya, BMKG meminta masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk waspada. Pintu-pintu air juga diimbau untuk bersiaga.
Beberapa wilayah yang diprediksi mengalami hujan ekstrem adalah Maluku bagian tenggara, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Timor Leste.
“Bengkulu, Jakarta, Bogor hujan ekstremnya sampai menimbulkan kerusakan, kerugian, gangguan. Itu tanpa ada siklon. Nah, apalagi sekarang diperkuat dengan adanya siklon. Sehingga inilah pentingnya kami mengimbau masyarakat tetap tenang tapi lebih waspada, bersiap-siap. Apabila diperkirakan akan terjadi hujan ekstrem, sebaiknya pohon-pohon yang mudah tumbang ditebang saja. Masih ada waktu sampai jam 13.00 WIB kan misalnya,” tuturnya.
“Insyaallah kami juga berkoordinasi dengan BPBD setempat dan Kementerian PUPR sehingga kesiapan diharapkan akan lebih optimal untuk menghindari terjadinya korban jiwa ataupun kerusakan yang sangat merugikan. Poinnya demikian,” sambung Dwikorita.(detik.com)