JAKARTA– Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji atau BPIH 2019 sebesar Rp 35,2 juta adalah yang paling murah di kawasan negara Asia Tenggara (ASEAN). Jika dihitung dalam dolar Amerika Serikat, angka tersebut mencapai US$ 2.481 atau turun sebanyak US$ 151 dari rata-rata tahun 2018.
“Karena itu BPIH Indonesia adalah yang paling murah di antara negara-negara ASEAN yang mengirimkan jemaah haji ke Arab Saudi,” kata Lukman seperti dikutip dalam situs Sekeratariat Kabinet atau Setkab.go.id.
Sebelumnya pada Senin 4 Feburari 2019, Kementerian Agama dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat kerja untuk menetapkan besaran BPIH tahun ini atau 1440 Hijriah. Dalam rapat tersebut Kementerian dan DPR sepakat bahwa besaran BPIH tahun ini sebesar Rp 35.235.602. Adapun besaran biaya ini tercatat sama atau tak naik jika dibandingkan pada 2018.
Lukman menjelaskan meski sekilas BPIH Indonesia lebih tinggi dari Malaysia, namun sebenarnya lebih murah. Sebab, dari total biaya yang dibayarkan jemaah, ada US$ 400 atau setara 1.500 Riyal Saudi yang dikembalikan lagi kepada setiap jemaah haji sebagai biaya hidup (living cost) di Tanah Suci. “Komponen biaya tersebut bersifat dana titipan saja. Saat di asrama haji embarkasi, masing-masing jemaah yang akan berangkat akan menerima kembali dana tersebut,” kata Lukman.
Selain itu, meski biaya haji tidak mengalami kenaikan, Lukman menjamin kualitas layanan haji tahun ini tak akan berkurang. Menurutnya pemerintah memastikan akan ada peningkatan kualitas pelayanan haji dibanding tahun sebelumnya.
“Tenda di Arafah akan menggunakan AC. Urinoir di Mina akan ditambah jumlahnya. Bus Shalawat akan melayani jemaah yang tinggal di luar radius 1 kilometer dari Masjidil Haram,” tutur politikus Partai Persatuan Pembangunan ini. (Tempo.co/Red)