• Latest
  • Trending
BBM Naik, Paris Menjadi Medan Perang

BBM Naik, Paris Menjadi Medan Perang

November 25, 2018
Mahasiswa UGM Bantu Ciptakan Wisata Religi

Mahasiswa UGM Bantu Ciptakan Wisata Religi

Februari 1, 2023
Rancangan Renstra Tata Kelola Pemerintahan 2024-2026 Fokuskan Digitalisasi dan Integrasi

Rancangan Renstra Tata Kelola Pemerintahan 2024-2026 Fokuskan Digitalisasi dan Integrasi

Februari 1, 2023
Bupati Serang Apresiasi Kekompakan Warga Bangun Kantor Desa

Bupati Serang Apresiasi Kekompakan Warga Bangun Kantor Desa

Februari 1, 2023
Serang Jaya Melaju ke Semifinal Liga 3 Zona Banten

Serang Jaya Melaju ke Semifinal Liga 3 Zona Banten

Februari 1, 2023
Sekda Kabupaten Tangerang Buka Seleksi Manajerial dan Sosial Kultur

Sekda Kabupaten Tangerang Buka Seleksi Manajerial dan Sosial Kultur

Januari 31, 2023
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
  • News
  • Tech
  • Entertainment
  • Lifestyle
Rabu, Februari 1, 2023
Global Online
  • Home
  • News
    • All
    • Business
    • Politics
    • Science
    • World
    Mahasiswa UGM Bantu Ciptakan Wisata Religi

    Mahasiswa UGM Bantu Ciptakan Wisata Religi

    Rancangan Renstra Tata Kelola Pemerintahan 2024-2026 Fokuskan Digitalisasi dan Integrasi

    Rancangan Renstra Tata Kelola Pemerintahan 2024-2026 Fokuskan Digitalisasi dan Integrasi

    Bupati Serang Apresiasi Kekompakan Warga Bangun Kantor Desa

    Bupati Serang Apresiasi Kekompakan Warga Bangun Kantor Desa

    Serang Jaya Melaju ke Semifinal Liga 3 Zona Banten

    Serang Jaya Melaju ke Semifinal Liga 3 Zona Banten

    Sekda Kabupaten Tangerang Buka Seleksi Manajerial dan Sosial Kultur

    Sekda Kabupaten Tangerang Buka Seleksi Manajerial dan Sosial Kultur

  • Hukum Kriminal
    MuhammadArilaw Geram Proses Hukum Lamban, Ari Kawal Kasus Pencabulan

    MuhammadArilaw Geram Proses Hukum Lamban, Ari Kawal Kasus Pencabulan

    Proses Hukum Lambat Ibu Korban dan Kuasa Hukum Akan Datangkan Polresta Serang Kota

    Proses Hukum Lambat Ibu Korban dan Kuasa Hukum Akan Datangkan Polresta Serang Kota

    Polres Lebak Tetapkan 13 Orang Tersangka Penganiayaan

    Polres Lebak Tetapkan 13 Orang Tersangka Penganiayaan

    Angkot Tabrak Truk di Tol Tangerang – Merak, 14 Korban Luka Berat

    Angkot Tabrak Truk di Tol Tangerang – Merak, 14 Korban Luka Berat

    Berikan Pelayanan Kepada Media Mitra, Polda Banten Gelar Vaksinasi Boster

    Berikan Pelayanan Kepada Media Mitra, Polda Banten Gelar Vaksinasi Boster

    Motivasi Personel, Kapolda Banten Tinjau Langsung Latihan Dalmas Ditsamapta

    Motivasi Personel, Kapolda Banten Tinjau Langsung Latihan Dalmas Ditsamapta

    Bintara Remaja Satbrimobda Banten Melaksanakan Latihan PBB Bersenjata

    Bintara Remaja Satbrimobda Banten Melaksanakan Latihan PBB Bersenjata

    Perwira Pengawas Bidpropam Polda Banten Bersama Pamenwas Cek Tahanan Rutan Polda Banten

    Perwira Pengawas Bidpropam Polda Banten Bersama Pamenwas Cek Tahanan Rutan Polda Banten

    Jumat Berkah, Rorena Polda Banten Beri Bantuan ke Pondok Pesantren Murotil Qur’an Salafi

    Jumat Berkah, Rorena Polda Banten Beri Bantuan ke Pondok Pesantren Murotil Qur’an Salafi

  • Peristiwa
  • Politik
  • Pemerintah
  • Nasional
  • Redaksi
No Result
View All Result
Global Online
No Result
View All Result

BBM Naik, Paris Menjadi Medan Perang

by admin
November 25, 2018
in Internasional, News
0
BBM Naik, Paris Menjadi Medan Perang

PARIS – Polisi Prancis melepaskan gas air mata dan meriam air ke arah para pengunjuk rasa di Paris ketika aksi demonstrasi Rompi Kuning atas harga BBM mengubah Ibu Kota Prancis itu menjadi zona perang.

Champs Elysee yang ikonik dipenuhi dengan asap saat kerumunan demonstran berusaha untuk bergerak lebih dekat ke istana kepresidenan, melemparkan botol dan batu ke arah polisi. Petugas menjawabnya dengan gas air mata dan meriam air.

Beberapa kendaraan dan bangunan telah dibakar, bahkan Arc de Triomphe nyaris tidak terlihat akibat asap tebal. Demonstran melakukan manuver melewati proyektil berasap sementara bentrokan berlanjut. Polisi telah menangkap setidaknya 42 orang di Paris.

“Itu membuat mata Anda merah dan sangat sulit untuk membukanya. Pada saat ini, mereka hanya terbakar tak terkendali,” laporan koresponden RT, Charlotte Dubenskij, Minggu (25/11/2018).

Selain menempatkan pusat kota hampir di blokade, kekacauan tumpah ke kereta bawah tanah dan lalu lintas terganggu, beberapa stasiun ditutup seluruhnya sebagai akibat dari “tindakan jahat.”

Barikade didirikan di sepanjang jalan-jalan utama, beberapa dihancurkan oleh semprotan meriam air yang membuat demonstran melarikan diri.

Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner sekitar 8.000 pengunjuk rasa tumpah ke jalan-jalan di Paris, sementara lebih dari 100.000 orang berkumpul di seluruh negeri dengan hampir 130 orang ditangkap.

“Saya datang untuk menyatakan ketidakpuasan saya,” kata seorang pengunjuk rasa, menambahkan bahwa, sebagai seorang pensiunan, dia tidak memiliki cukup uang untuk membeli hadiah Natal bagi cucunya karena pajak sudah terlalu tinggi.

Dia juga mengeluh bahwa pihak berwenang menanggapi aksi protes dengan kekerasan dan gas air mata, memprovokasi kebencian di mana orang-orang tidak merasakan respon yang intens sebelumnya.

Seorang pengunjuk rasa lainnya mengatakan bahwa orang-orang marah dan menambahkan bahwa cara termudah untuk menyelesaikan konflik ini adalah melalui mosi tidak percaya dalam bentuk referendum.

“Apakah orang-orang menginginkan mereka (pemerintahan Presiden Emmanuel Macron) untuk tetap berkuasa atau lengser?” tanya pria itu secara retoris.

Nyanyian menolak Macron telah terdengar di seluruh aksi protes, seperti yang mereka lakukan selama demonstrasi pekan lalu di mana sekitar 200 orang terluka dan lebih dari 100 ditangkap. Seorang wanita meninggal setelah ditabrak oleh pengemudi yang panik yang dikelilingi oleh demonstran.

Ketidaknyamanan ini dipicu oleh rencana kenaikan harga bahan bakar dan pajak bahan bakar. Gerakan ‘Rompi Kuning’, demikian namanya, memprotes tindakan yang akan diberlakukan 1 Januari 2019. Pemerintah mengklaim langkah itu bertujuan untuk mempromosikan praktik ramah lingkungan, tetapi proposal tersebut telah ditanggapi dengan sengit oleh publik.

Kebijakan Presiden Prancis Emmanuel Macron, terutama penanganannya terhadap situasi ekonomi, telah memicu beberapa protes di seluruh Prancis. Pemimpin Prancis menghadapi penurunan peringkat persetujuan di tengah ketidakpuasan sosial dengan reformasinya, seperti keringanan pajak untuk bisnis ditambah dengan pemotongan untuk manfaat pensiunan. (Sindonews/Red)

Previous Post

Indonesia Memiliki Penderita Diabetes Terbesar ke-6 di Dunia

Next Post

308.153 Penduduk Cilegon Siap Mencoblos

admin

admin

Next Post
308.153 Penduduk Cilegon Siap Mencoblos

308.153 Penduduk Cilegon Siap Mencoblos

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Global Online

Copyright © 2020 GlobalOnline

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Hukum Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Pemerintah
  • Nasional
  • Redaksi

Copyright © 2020 GlobalOnline

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In