SERANG – Pemilih pemula di Provinsi Banten masih sangat minim, hal itu disampaikan oleh Ketua Bawaslu provinsi Banten, Didih M Sudih disela Kemah Bhakti Adhyasta Pemilu di gedung Kwarda Banten, Rabu (7/11/2018).
Ketua Bawaslu provinsi Banten, Didih M Sudih menyampaikan, bahwa Pemilu 2019 untuk pemilih pemula minim sekali, sedangkan disisi lain informasi persaingan untuk kontestasi Pemilu 2019 menyebar luas di media sosial.
“Sehingga apaabila kondisi tersebut tidak dibarengi dengan informasi dari penyelenggara Pemilu dikhawatirkan akan berdamapk terhadap pemahaman yang salah bagi pemilih pemula,” ujarnya.
Ia melanjutkan, media sosial saat ini diakui sangat mudah diakses oleh generasi muda sebagai pemilih pemula. Padahal informasi yang berkembang di media sosial saat ini banyak yang mengarah kepada ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah anak bangsa.
“Ini kan khawatir, kalau saja ini tidak diantisipasi oleh penyelenggara Pemilu. Karena derasnya informasi melalui medsos yang mengarah kepada ujaran kebencian dan berpotensi memecah belah anak bangsa, ” katanya.
Didih mengaku institusinya memiliki keterbatasan personil dalam mengawasi setiap potensi pelanggaran Pemilu. Untuk itu melalui kerjasama dengan Kwarda Banten, akan mampu membantu pengawasan dari setiap tahapan Pemilu 2019 mendatang.
“Untuk pengawasan di internal kami sangat terbatas. Ini perlu dukungan dari semua pihak, tak terkecuali dari anggota Pramuka,” ucapnya.
Keberadan anggota Pramuka, tambah Didih nantinya diharapkan mampu meneruskan informasi tentang Pemilu, utamanya pengawasan pelanggaran Pemilu. Dengan demikian setiap potensi pelenggaran Pemilu bisa terdeteksi dan diketahui oleh pengawas di kabupaten/ kota di Banten.
“Meski diakui dalam persyaratan usia mereka kan belum memenuhi untuk jadi pengawas. Tapi sebagai warga Negara mereka juga kan bisa membantu penyelanggara Pemilu, ” tuturnya.
Sedengkan, Ketua Kwarda Banten, Muhamad Masduki menyambut baik adanya Kemah Bhakti Adiyatsa Pemilu bagi ratusan anggota Pramuka untuk lebih luas dalam pengetahuan untuk pemilu di 2019.
“Mereka terpilih dari setiap anggota Pramuka penegak dan pendega dari kecamatan yang ada di kabupaten/kota,” katanya.
Masduki mengakui minimnya pengetahuan tentang Pemilu dari generasi muda perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Oleh sebab itu pihaknya menginginkan adanya tranformasi pengetahuan dari penyelenggara pemilu maupun pemerintah terhadap anggota pramuka.
“Melalui tambahan informasi itu anggota Pramuka Banten diharapkan berperan aktif dalam mendukung jalannya Pemilu 2019 yang berjalan kondusif, aman dan lancar,” pungkasnya. (Yan)