SERANG – Pasca sebulan lebih diterjang tsunami, bantuan untuk dua kecamatan terdampak yakni Cinangka dan Anyer, masih terus berdatangan. Terbaru dari Tim Tanggap Bencana Sari Ater Resort Subang, Jawa Barat.
Pantauan langsung, perwakilan Sari Ater yang dipimpin Yuki azwanian selaku Corporate Public Relation Manager Sari Ater menyambangi Pendopo Bupati Serang, Senin (28/1/2019). Di sana, Yuki diterima Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, Sekda Kabupaten Serang Entus Mahmud, dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang Saepudin.
Yuki menuturkan, pemberian bantuan ini merupakan nazar dari pimpinan Sari Ater Resort. “Makanya kami ke sini, menjalankan amanah dan ada sedikit sumbangan dari rekan-rekan di Sari Ater. Mohon sekiranya jangan dilihat besar kecilnya, tapi bentuk kepedulian kami,” papar Yuki.
Bantuan tersebut berupa uang tunai sebesar Rp 13.052.000 ribu. “Kita sengaja memilih uang tunai, karena bila bahan makanan dan pakaian sudah berlimpah. Nah, yang dibutuhkan korban adalah dana recovery untuk memperbaiki rumah, masjid, dan perahu nelayan,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan, pihak Sari Ater Resort memang peduli bila ada daerah yang terdampak bencana alam. “Sebelumnya kita juga membantu korban di Garut dan daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Semoga korban tsunami di Kabupaten Serang di beri kesabaran yang berlimpah dari Allah SWT,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa mengaku terharu. Kata dia, bantuan yang diberikan telah menghapus paradigma bahwa masyarakat sekarang terkesan individualis, cuek, dan tidak care.
“Buktinya, ada saudaranya terkena musibah tsunami, masyarakat demikian peduli. Bahu membahu untuk saling tolong menolong. Bantuan datang dari mana mana seperti Jambi, Sumatera, Kalimantan. Kami bersyukur sekali,” kata Pandji.
Orang nomor dua di Kabupaten Serang itu menuturkan, akan menggunakan dana dari Sari Ater untuk operasional perbaikan. Sebab pendataan kerusakan warga sudah selesai dilakukan.
“Sekarang tinggal perbaikan. Kalau tidak salah, kita anggarkan satu rumah Rp 35 juta. Dananya diambil dari dana tak terencana. Tidak menggunakan dana TT, karena waktunya kan terbatas. Cari yang fleksibel saja,” bebernya.
“Lalu warung yang tadinya di sebelah kanan juga pindah ke kiri. Proses peminjaman lahannya sedang kami tempuh baik kepada pihak swasta maupun perorangan,” pungkasnya.(anm)