JAKARTA – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan mencatat, total aset Indonesia saat ini sebesar Rp 5.700 triliun. Angka ini naik apabila dibandingkan dengan total nilai aset Indonesia pada 2017.
“Aset kita naik, aset tetap menjadi Rp 5.700 triliun,” ujarnya Direktur Barang Milik Negara (BMN) Encep Sudarwan ditemui, Rabu (14/11/2014)
Meski demikian aset ini, kata Sudarwan masih dalam tahap audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hasil pertambahan aset secara keseluruhan akan diumumkan oleh BPK pada akhir tahun.
“Nanti kan keluar laporan Barang Milik Negara (BMN) akhir tahun yang sudah diaudit oleh BPK. Sekarang aset dengan revaluasi naik Rp 4.190 triliun, jadi sekarang aset tetap negara Rp 5.700 triliunan masih diautdit BPK,” katanya.
Sudarwan menambahkan, pemerintah sendiri terus meningkatkan pemanfaatan aset agar dapat memberi penambahan pendapatan bagi negara. Hal ini salah satunya instruksi Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Sekarang Bu Menteri suruh untuk memanfaatkan BMN dan mendukung APBN. Di pendapatan kita disuruh mendorong penambahan dari penerimaan negara bukan pajak. Kita harus membuat konsepi. Karena hasil revaluasi ternyata banyak aset yang cost nya bisa kita tingkatkan,” pungkasnya. (Merdeka.com/Dhan/Net)