Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, masih menghadapi tantangan serius dalam hal pendidikan. Angka putus sekolah di desa ini masih tergolong tinggi, terutama di kalangan anak-anak usia sekolah dasar dan menengah pertama. 16% Angka Putus Sekolah dan 36% Masyarakat Tamatan SD dan SMP. Berbagai faktor seperti kondisi ekonomi keluarga, akses yang terbatas terhadap fasilitas pendidikan, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan menjadi penyebab utama tingginya angka putus sekolah di wilayah ini.
Menyikapi permasalahan tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 78 dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengadakan sosialisasi pentingnya pendidikan kepada masyarakat Desa Cibareno. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga, khususnya para orang tua, akan pentingnya mensekolahkan anak-anak mereka hingga jenjang yang lebih tinggi.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung di Balai Desa Cibareno ini dihadiri oleh puluhan warga, termasuk para tokoh masyarakat, guru, dan orang tua murid. Para mahasiswa KKM 78 Untirta menyampaikan berbagai materi mengenai manfaat pendidikan, mulai dari peningkatan kualitas hidup hingga peluang kerja yang lebih baik di masa depan. Selain itu, mereka juga memberikan informasi mengenai berbagai program bantuan pendidikan yang tersedia, seperti beasiswa dan bantuan sosial yang dapat meringankan beban biaya sekolah.
Kepala Desa Cibareno, Apt. Erik Mansyah, memberikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa KKM 78 Untirta. Menurutnya, kegiatan sosialisasi ini sangat membantu pemerintah desa dalam upaya meningkatkan partisipasi pendidikan di kalangan anak-anak dan remaja.
“Kami berterima kasih kepada para mahasiswa yang telah peduli dan memberikan edukasi kepada masyarakat kami. Semoga angka putus sekolah di desa ini dapat berkurang,” ungkapnya.
Untuk memberikan perspektif lebih luas, mahasiswa KKM 78 Untirta juga mengundang narasumber dari kalangan akademisi, yakni Ibu Dr. Dewi Murni, M.Si., seorang dosen dari Fakultas Pendidikan Biologi Untirta. Dalam pernyataannya, Ibu Dewi memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
“Luar biasa. Keren. Semoga bermanfaat dan berdampak bagi semua warga Cibareno, khususnya generasi mudanya. Semoga angka putus sekolah berkurang. Semoga semakin banyak sarjana dari Desa Cibareno. Semoga Desa Cibareno makin maju dan masyarakatnya sejahtera. Aamiin ya rabbal’alamiin,” ujarnya.
Ketua Kelompok KKM 78 Untirta Ryan Adam Hidayatullah, juga menyampaikan harapan besar agar kegiatan ini bisa mendorong perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk pembangunan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Desa Cibareno.
“Semoga setelah adanya kegiatan ini, kami berharap ada bantuan dari pemerintah provinsi untuk dibangun SLTA guna mempermudah masyarakat menempuh pendidikan, karena di desa cibareno belum ada SLTA. Masyarakat cibareno harus menempuh jarak hampir 10km untuk SLTA terdekat ataupun ke luar provinsi karena cibareno ini desa perbatasan banten dan jawa barat” ucap Ketua Kelompok KKM 78.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Desa Cibareno dapat mengalami perubahan positif dalam hal pendidikan, dan anak-anak di desa ini memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meraih cita-cita mereka. (Dhan)