SERANG – Meski hanya memberi dana hibah minim untuk KONI Banten jelang pertempuran ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tak akan merevisi target mereka. Capaian delapan besar tetap jadi acuan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Banten, Deden Apriandhi. Kata dia, kalau mimpi itu harus dipasang setinggi mungkin.
“Nah, bila modal, ya harus ditekan seminim mungkin. Jadi tak ada perubahan bidikan. Masih tetap sama Gubernur Banten, Wahidin Halim, mengharapkan bisa berada di posisi delapan besar PON XX/2020 Papua nanti,” papar Deden.
Ia paham, bila KONI Banten gelisah lantaran hanya menerima Rp 45 Miliar dari dana hibah yang diberikan Pemprov Banten pada 2020.
“Saya pun pernah merasakannya saat membawa kontingen berlaga ke Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XV 2019. Jadi paham lah bagimana situasi yang ada. Saya yakin, KONI Banten bisa melewatinya,” ucapnya.
Apalagi, lanjutnya, masih banyak solusi yang bisa optimalkan. “Kan kita bisa cari dana ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), atau menunggu anggaran perubahan dan lain-lain lah. Saya juga ingin, KONI Banten bila mau ke mana-mana ajak kami (Dispora Banten), biar kami ikut menyampaikan bagaimana situasi yang sebenarnya,” ujarnya.
Sementara Wakil Ketua II KONI Banten, Engkos Kosasih menyampaikan, KONI akan mencoba menyesuaikan dengan dana ada dan harus tetap optimistis dengan harapan di Bumi Cenderawasih (julukan Papua).
“Tidak masalah kok, bila target tidak diubah oleh Pemprov Banten. Kami harus tetap yakin bahwa para patriot olahraga Banten mampu mengukir prestasi maksimal di Tanah Papua,” jelasnya.
Hanya saja, setelah ini, atlet harus memaklumi bila nanti ada penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan KONI Banten.
“Seperti salah satunya janji KONI Banten yang menyampaikan akan menambah dana pembinaan atlet di 2020, batal terealiasi. Tapi tenang saja, kami semua sebagai pengurus KONI Banten akan bekerja semaksimal mungkin untuk kepentingan atlet di PON Papua,” janjinya.(muh)