SERANG — Adanya peraturan baru perihal pertandingan dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI), mendapat respon cepat dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Banten. Di mana mereka lansung mengagendakan sosialisasi dan simulasi di aula KONI Provinsi Banten, pada 6-7 Oktober 2018.
Sekretaris Umum Pengprov TI Banten, Fiva Zabreno mengatakan, tujuan sosialisasi dan simulasi aturan pertandingan ini, karena peraturan pertandingan taekwondo dunia mengalami perubahan.
“Ini hasil seminar taekwondo dunia pada April di Korea Selatan. Makanya, kita sosialisasikan karena ini penting. Kalau masih menggunakan aturan lama, Banten akan tertinggal dengan provinsi lain. Soalnya aturan pertandingan ini nantinya akan diterapkan pula pada multi event nasional baik tingkat pelajar maupun senior seperti popda, popnas, dan PON,” kata Fiva, Jumat (5/10/2018).
Ia menyebutkan, beberapa aturan pertandingan yang mengalami perubahan itu di antaranya adalah cara memberikan penilaian tendangan berputar ke perut, tendangan berputar ke kepala.
“Sebelumnya poin untuk tendangan berputar ke perut mendapatkan nilai dua. Di aturan yang baru berubah empat. Lalu nilai tendangan berputar di kepala semula nilainya empat sekarang di aturan baru jadinya lima,” sebut pria asal Kabupaten Pandeglang itu.
Masih kata Fiva, selain menyosialisasikan cara penilaian, dalam kegiatan sosialisasi dan simulasi tersebut akan dipraktekkan perihal aturan larangan bagi atlet saat bertanding.
“Selain itu ada hal yang harus dihindari oleh atlet. Yaitu, jika atlet keluar dari arena pertandingan, nilainya dikurangi satu. Sebelumnya hanya diberi peringatan saja,” tambahnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya mengimbau kepada penguruc cabang (pengcab) agar mendelegasikan perwakilannya mulai dari pelatih, wasit, dan atletnya.
“Kami sangat harapkan setiap kabupaten kota mengirimkan kan tiga perwakilannya. Karena narasumbernya yang akan memberikan materinya benar-benar ahli di bidangnya,” tegasnya.(anm)