SERANG – Kerusakan lingkungan di Kecamatan Bojonegara dan Pulo Ampel yang disebabkan banyaknya polusi dan akibat galian C, membuat warga geram. Mereka pun berharap bantuan Bupati Serang agar dapat membantu memberikan solusi.
Hal ini disampaikan salah satu warga Bojonegara, Misnan yang menyambangi ruangan press room Pokja Kabupaten Serang, di areal Setda, Kamis (19/9/2019).
Kata dia, kedatangan tujuh perwakilan masyarakat kepada kuli tinta itu, ingin menyuarakan kerusakan lingkungan yang terjadi di wilayahnya melalui media massa. Soalnya berharap para pemegang kebijakan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi bisa membaca langsung aspirasi yang disampaikan.
“Kerusakan lingkungan yang terjadi di Bojonegara-Pulo Ampel sudah masif. Mulai dari kerusakan di darat, lau, dan udara. Di darat gunung-gunung rusak, laut tercemar limbah industri, dan udara tidak lagi sehat karena debu bertebaran di mana-mana,” keluh Misnan.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Karang Teruna Kecamatan Bojonegara itu menuturkan, akibat kerusakan yang terjadi di darat, warga rentan terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Sedangkan kerusakan di laut menyebabkan nelayan kesulitan melaut.
“Dermaga-dermaga nelayan semakin menyempit karena laut direklamasi. Penambangan semakin membabi buta. Sekolah (SMPN 1 Bojonegara) saja dihujani debu,” ungkapnya.
Ia menceritakan, berbagai pertemuan telah dilakukan oleh elemen masyarakat untuk menyerukan penghentian aktivitas penambangan, namun sampai sekarang belum membuahkan hasil sesuai.
“Makanya kami ingin duduk bersama dengan Bupati Serang dan berharap bantuannya untuk bersama-sama mencari solusi terkait kerusakan lingkunan di Bojonegara-Pulo Ampel. Kemudian bisa memfasilitasi kami untuk bertemu dengan Gubernur Banten karena izin penambangan pasir memang ranahnya ada di provinsi,” harapnya.
Sedangkan salah satu warga lainnya, Furkon menceritakan, kondisi sekarang saja, gunung-gunung ditempatnya sudah jadi gundul. Padahal sebelumnya rindang karena berdiri banyak pepohonan.(muh)