JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membantu direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Luhut membujuk Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) merestrukturisasi pembayaran sewa pesawat dengan menunda masa jatuh tempo.
Luhut pun sudah bernegosiasi dengan ICBC. Dia menjelaskan proses restrukturisasi akan dilaksanakan pada September dan nantinya tenor pembayaran sewa pesawat akan diperpanjang menjadi 20 tahun.
“September. Itu kita minta restructure payment 19-20 tahun (sebesar) US$ 35 juta,” kata Luhut di kantornya, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Bantuan Luhut menindaklanjuti pertemuannya dengan direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk beberapa waktu lalu. Pertemuan itu membahas masalah utang pembayaran sewa pesawat.
“Garuda tadi kita bantu restructuring dari leaser-nya, ICBC China aviation,” ujar Luhut di kantornya, Selasa, 25 Juni 2019.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada 2013 lalu Garuda menandatangani dokumen perjanjian kerja sama pendanaan lima pesawat Boeing 777-300 ER dan enam pesawat Airbus A320 dengan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Limited.
Penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut dilaksanakan oleh Direktur Utama Garuda saat itu, Emirsyah Satar dan Senior Executive Vice President Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Limited Zhang Hongli. Presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden China Xi Jinping turut menyaksikan acara tersebut.
Kerja sama yang ditandatangani hari ini merupakan kerjasama pendanaan pesawat dengan pola ‘sale and lease back’ terdiri dari 5 pesawat Boeing 777-300ER Garuda Indonesia dan 6 pesawat Airbus A320 Citilink, dengan total nilai kerja sama sebesar US$ 1,7 miliar.
Lima pesawat Boeing 777-300ER tersebut akan mulai diterima Garuda Indonesia pada bulan Mei 2014 hingga September 2015. Sementara 6 Airbus A320 tersebut akan mulai diterima Citilink pada bulan Juni-Desember 2014.(detik.com)