SERANG – Pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/Papua 2020 mendatang, cabang olahraga (cabor) woodball berpeluang menyabet banyak medali. Soalnya, mampu unjuk gigi di babak prakualifikasi.
Tercatat, pada Pra PON yang berlangsung di Lapangan Puspitek, Kota Tangerang Selatan akhir pekan lalu, Banten mampu meraih delapan medali. Rinciannya satu medali emas, empat perak, dan tiga perunggu.
Satu emas dipersembahkan oleh men’s team fireway Banten yang terdiri dari Ahmad Faqih, Wisnu Wicaksono, Alviano Surya dan M. Khadiq. Sedangkan juara dunia woodball Ahris Sumariyanto menyumbang tiga perak yang diraih dari men’s single fareway, men’s single stroke, dan men’s team stroke bersama dengan Ahmad Faqih, Wisnu Wicaksono, Alviano Surya, M. Khadiq serta A. Rachman.
Lalu perak lainnya disabet women’s team fairway yang terdiri dari Parmya Yarma, Susanti Dwi Umi, Saily Agustina, dan Elva Selfiana.
Sementara perunggu didapat women’s double fairway, women’s team stroke dan women’s single fairway.
Menanggapi hasil tersebut, pelatih woodball Banten, Eri Rinanto menyatakan cukup puas meski andalan Ahris tidak bisa memenuhi target tiga emas. Namun, hal tersebut bukan tanpa sebab.
Di pertandingan hari pertama dan kedua Pra PON, 4-5 Juli, pemain Banten mengalami gangguan dari salah seorang pengurus IWbA (Indonesia Woodball Association) Jawa Tengah yang kerap mengintimidasi saat berlaga.
“Akibatnya, atlet terpancing emosi dan konsentrasi bermainnya buyar. Bahkan Ahris sempat terlibat cekcok dengan pengurus tersebut. Ini membuat penampilan atlet Banten di dua hari anjlok, untungnya oknum di hari ketiga hingga penutupan sudah diusir dari arena,” ungkapnya.
Tapi dirinya optimisti di PON XX woodball Banten bisa menyumbang banyak medali emas. Selain saya ada potensi lain yang dicatat atlet putri dan tim putri, di mana penampilan mereka meningkat dan bisa menyumbang medali perak dan perunggu.
Sementara Ketua Umum KONI Banten, Rumiah Kartoredjo berharap, woodball bisa jadi pengganti drum band dan berkuda di Bumi Cenderawasih nanti.
“Kan di PON XX, drum band dan berkuda tak dilombakan. Padahal unggulan kita. Nah, karena sekarang ada woodballd yang mencuat, semoga bisa jadi harapan baru untuk mendulang banyak medali,” pungkasnya.(muh)