SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerjasama untuk membina akhlak umat.
Hal itu, disampaikan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) MUI Kabupaten Serang ke 1 di Aula Tb Suwandi, Pemkab Serang, Rabu (1/6/2022).
Hadir Ketua MUI Kabupaten Serang KH Tb Ahmad Khudori Yusuf, Wakil Ketua MUI Kabupaten Serang Abu Bakar dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Serang Febrianto.
Tatu juga meminta pengurus MUI agar membuat program yang menyesuaikan kultur masyarakat agar bisa dirasakan oleh seluruh warga. “Saya sangat berharap MUI bisa berbagi tugas dengan Pemerintah dalam mengurus umat, supaya pembangunan fisik dan non fisik juga bisa terus berjalan,” katanya.
Setiap pengurus MUI di kecamatan, ia meminta supaya bekerjasama dengan para camat untuk membangun karakter dan akidah anak-anak. “Menurut saya mengurus itu lebih berat sehingga program tersebut harus dikawal agar bisa berjalan,” ujarnya
Ia melanjutkan, MUI pun harus melakukan rapat evaluasi bulanan untuk mengawal program tersebut agar bisa berjalan secara normal. “Bisa gunakan setiap ruangan yang kosong di Pemkab Serang untuk rapat evaluasi MUI dan jangan sampai programnya mandeg,” pesannya.
Dirinya menilai, setiap Rukun Warga (RW) di Kabupaten Serang memiliki ulama sehingga MUI memiliki peran untuk bekerjasama agar programnya sampai ke tingkat RW. “Libatkan Kepala Desa dan Kecamatan jadi jangan sungkan pengurus MUI bekerjasama dengan para camat,” tegasnya.
Tatu menambahkan, pengurus saat menjalankan kegiatan jangan pernah mempersoalkan anggaran, karena program tidak akan berjalan. “Seperti kegiatan sekarang tidak ada dana khusus tapi bisa berjalan,” jabarnya.
Ketua MUI Kabupaten Serang, KH Tb Ahmad Khudori Yusuf menerangkan, rancangan sekarang akan menyesuaikan dengan program Pemkab Serang. “Apa yang kita lakukan untuk mendukung Pemkab Serang,” tegasnya.
Tahun ini, pihaknya berencana akan melaksanakan pembinaan kepada remaja dan melakukan sertifikasi ulama melalui pelatihan wawasan kebangsaan. “Karena kita harus menjadi islam yang kaffah di Indonesia yang tidak menghalangi nasionalisme,” pungkasnya.(muh)