SERANG – Belasan warga Kampung Dukuh Pinang, Desa Sidamukti, Kecamatan Baros, mendatangi kantor kepala desa setempat, Kamis (11/6/2020). Mereka mempertanyakan kenapa tidak mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Salah satu warga, Yayah mengatakan, kedatangan dia dan ibu-ibu lainnya, untuk bertanya kepada Kepala Desa Sidamukti, kenapa di Dukuh Pinang hanya 23 orang yang menerima BST dari pusat. “Padahal, yang terdampak virus corona atau Covid-19 banyak namun tidak kebagian,” papar Yayah kepada awak media, Kamis (11/6/2020).
Hal senada disampaikan Nurjanah. Kata dia, Sejak Covid-19 menyebar luas, suaminya tak bisa mencari nafkah. Bahkan posisinya sekarang sedang sakit tipus di rumah.
“Sehari-hari untuk makan, saya jadi buruh cuci di rumah adik dengan penghasilan Rp 30 ribu per hari. Makanya, begitu ada bantuan, kenapa saya tidak dapat? Saya ingin ada keadilan, saya iri melihat yang lain dapat,” terangnya.
Sementara Kepala Desa Sidamukti, Juhri membeberkan, kedatangan belasan masyarakat ke kantor desa bukan untuk demo. “Istilahnya menyampaikan unek-unek, curhat. Soalnya, mereka sudah tahu dari awal tidak dapat,” ucapnya.
Lagipula, Juhri menjelaskan, BST bukan kewenangan desa, melainkan langsung dari Kemensos RI. “Dan setahu saya, data yang dipakai itu tahun 2015. Bukan yang terbaru. Kenapa saya bisa bilang, karena ada warga yang sudah meninggal namanya masih muncul. Kemudian, masyarakat yang sekarang sudah mapan pun dianggarkan,” terangnya.
Dirinya menjelaskan, di Desa Sidamukti, total ada 117 Kepala Keluarga (KK) yang menerima BST. Sedangkan untuk bantuan lainnya, dirinya mengajukan 697 warga. Hanya saja, hingga sekarang baru terakomodir 400 orang baik bantuan pusat, provinsi, maupun Kabupaten Serang.
“Sisanya sekitar 300 orang terus kita upayakan agar dapat. Kami di sini (desa) tidak tinggal diam. Tiap hari berusaha,” tegasnya.(muh)