TANGERANG – Mayoritas klub Liga 1 2020 menuntut PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera mungkin untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa. Bahkan, 15 klub Liga 1 termasuk Persita Tangerang sudah melayangkan surat resmi.
Sebelumnya, mayoritas klub Liga 1 2020 menuntut RUPS Luar Biasa PT LIB atas dasar meminta kejelasan kepastian bisnis kompetisi hingga subsidi klub.
Tak hanya itu, RUPS Luar Biasa ini juga untuk menyelesaikan masalah nasib kompetisi karena pandemi Virus corona atau Covid-19, dan konflik internal PT LIB.
PT LIB terjerat isu nepotisme. Sempat beredar kabar bahwa anak Cucu Somantri, yakni Pradana Aditya Wicaksana masuk dalam strukur organisasi PT LIB sebagai General Manager (GM). Namun hal kabar tersebut buru-buru dibantah oleh Cucu Somantri.
Meski begitu, Direktur Operasional Sujarno dan Direktur Keuangan Anthony Chandra Kartawirya justru membenarkan bahwa Pradana Aditya menjabat sebagai GM PT LIB tanpa melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Bahkan, Direktur Operasional Sudjarno, Direktur Bisnis Rudy Kangdra, dan Direktur Keuangan Anthony Chandra Kartawiria membuat sikap kekecewaan dan keresahan karena kinerja Cucu Somantri. Hal ini karena keputusan sepihak Cucu Somantri.
PT LIB melalui surat nomor 187/UB-COR/V-2020 pada tanggal 4 Mei 2020 sebelumnya meminta PSSI untuk menghentikan secara total Liga 1 dan Liga 2. Tak hanya itu, PT LIB juga meminta subsidi klub Liga 1 dan Liga 2 dipotong.
PT LIB ingin subsidi klub Liga 1 dibayar sebesar Rp 350 juta per termin, sedangkan klub Liga 2 sebesar Rp 100 juta termin. Artinya klub Liga 1 hanya menerima Rp 3,5 miliar (Rp350 juta X 10 termin), sedangkan klub Liga 2 sebesar Rp1 miliar (Rp 100 juta X 10 termin).
PSSI pun menanggapi hal tersebut dengan penolakan. PSSI ingin PT LIB membayar subsidi klub sesuai janji awal, serta menunggu arahan Pemerintah Republik Indonesia (RI) terkait nasib kompetisi.
Saat ini Liga 1 dan Liga 2 sedang dihentikan sampai 29 Mei 2020 akibat pandemi virus corona. Liga 1 dan Liga 2 bisa kembali berjalan setelah 1 Juli 2020, jika status tanggap darurat tidak diperpanjang.
Jika tidak, kompetisi akan diberhentikan total. Ada opsi jika kompetisi dibatalkan, yakni mengelar turnamen sebagai pengganti Liga 1 dan Liga 2.(net)