SERANG – Data pelaksanaan rapid test Dinas Kesehatan Provinsi Banten per hari Minggu (5/4/2020), menunjukkan ada 201 orang reaktif atau terindikasi positif corona. Rapid test berlangsung di delapan kabupaten/kota se-Banten.
Data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Banten, Ati Pramudji Hastuti, di Kabupaten Serang ada tiga orang reaktif, Kabupaten Tangerang 135 orang, Pandeglang satu orang, Kota Tangerang 53 orang, Cilegon dua orang, dan Tangerang Selatan tujuh orang.
Total pelaksanaan rapid test se-Banten yang nonreaktif atau negatif berjumlah 3.984 orang. Selain itu, tercatat 12 orang yang dinyatakan invalid.
Tapi, Ati menjelaskan, rapid test bukan sebagai diagnosa pasti seseorang menderita positif Corona atau tidak. Tes ini dilakukan untuk mengetahui antibodi IGG (Immunoglobulin G) dan IGM (Immunoglobulin M) di dalam tubuh manusia.
“Diagnosa pasti tetap dengan PCR (polymerase chain reaction) melalui swab lendir hidung dan tenggorokan,” katanya kepada wartawan di Serang, Senin (6/5/2020).
Untuk yang dinyatakan positif corona di rapid test tersebut, ia melanjutkan perlu ada tes ulang kedua. Dan jika kemudian positif kembali, maka tetap akan dilakukan diagnosa PCR melalui swab hidung dan tenggorokan.
“Untuk membuktikan secara pasti harus rapid test ulang dalam jarak tujuh hari dan jika hasil tes kedua tetap positif, harus di-PCR untuk memastikan orang tersebut positif,” tuturnya.
Mereka yang positif akan dilakukan karantina selama 14 hari di rumah dan dipantau oleh tenaga kesehatan puskesmas. Kemudian untuk yang positif dan kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), karantina dilakukan di rumah sakit.(dtc)