SERANG – DPRD Kabupaten Serang memangkas anggaran kegiatan reses, kunjungan kerja, dan medical check up sebesar lima miliar rupiah.
Uang itu untuk dialihkan ke anggaran penanganan penyebaran virus corona atau covid-19. Kebijakan ini diputuskan dalam rapat pimpinan DPRD Kabupaten Serang yang dihadiri seluruh pimpinan komisi dan pimpinan fraksi, Kamis (26/3/2020).
Ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum mengatakan, pihaknya prihatin dan merasa bertanggungjawab dengan semakin meluasnya penularan virus corona.
“Kita punya kewajiban untuk penanganan wabah virus corona. Makanya kemudian kami menyisir dana-dana yang bisa digunakan dulu untuk kegiatan penanganan corona tersebut. Dari pemantauan, kita sudah mendapatkan anggaran di angka lima miliar rupiah. Plus minusnya nanti riilnya,” kata Ulum.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, pemerintah daerah memiliki keterbatasan uang dalam penanganan virus corona dan DPRD sebagai mitra kerja eksekutif, memiliki kewajiban untuk turut membantu.
“Anggaran lima miliar yang kami sisir tersebut berasal dari acara yang tidak dilaksanakan dalam waktu dekat pelaksanaannya. Di antaranya workshop dan reses. Kalau reses kan rencana kegiatannya di awal April. Sedangkan sekarang belum boleh pergerakan pengumpulan orang banyak. Jikapun tidak dilaksanakan menyalahi agenda Badan Musyawarah (Banmus),” terangnya.
Selain kegiatan anggota DPRD, pihaknya juga menyisir dana di secretariat DPRD yang dirasa tidak urgent. “Termasuk juga kunjungan-kunjungan kerja yang tiketing terbang, kami hilangkan di 2020. Tiketing kita masukan dalam anggaran penanganan virus corona,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD Golkar Provinsi Banten itu.
Ulum berharap, keputusan yang ada bisa diterima oleh seluruh anggota DPRD Kabupaten Serang yang dalam hal ini diwakili oleh fraksi yang ada.
“Yang pasti pimpinan DPRD dan pimpinan fraksi sudah setuju menjadi kesepakatan bersama. Dan itu untuk kemaslahatan masyarakat Kabupaten Serang,” pungkasnya.(muh)