SERANG – Warga Kampung Citaman, Desa Mekar Sari, Kecamatan Baros, beramai-ramai mendatangi gedung DPRD Banten untuk memberikan pengaduan bahwa di daerahnya kerap terjadi banjir. Penyebabnya diduga karena adanya perkebunan buah naga di wilayah mereka.
Salah satu warga Desa Taman Sari, M. Maman mengatakan, keberadaan perkebunan buah naga tidak hanya merusak lingkungan namun juga merusak kearifan lokal yang ada di Kampung Citaman.
“Kami berharap Kampung Citaman bisa dinormalisasi lagi sehingga air yang ada bukan menjadi sumber musibah namun menjadi berkah bagi warga,” ujarnya saat audiensi dengan wakil rakyat, Kamis (20/2/2020).
Ia mengungkapkan, dampak dari adanya perkebunan buah naga tersebut, banjir sudah terjadi dua kali di Desa Citaman yang sebelumnya tidak pernah terjadi. “Jika dampak banjir ini dibiarkan atau tidak diberi solusi maka akan menjadi lebih berbahaya. Kalaupun perkebunan buah naga diteruskan tidak boleh ada pihak yang dirugikan terutama masyarakat,” ucapnya.
Pada audiensi tersebut, tampak hadir Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, perwakilan perkebunan buah naga, camat Baros, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang.(muh)