Pemkab Tingkatkan Mutu Pendidikan Guru
SERANG – Demi meningkatkan kualitas mutu para pengajar di Kabupaten Serang, pemerintah daerah terus melakukan inovasi. Yang terbaru, melakukan kerjasama denganAsosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) bidang Pendidikan dan Kesehatan, Kamis (30/8/2018).
Wakil Bupati Serang, pandji Tirtayasa mengatakan, kerjasama tersebut, dalam bentuk pelatihan untuk guru Bahasa Inggris dan Matematika se-Kabupaten Serang dari tingkat SD samapi SMA.
“Kita kan ingin memiliki lulusan pelajar yang berkualitas baik. Nah, untuk mewujudkannya, harus dimulai dengan memperbaiki kualitas mutu pendidiknya terlebih dahulu,” papar Pandji.
Diakui orang nomor dua di kabupaten Serang itu, kualitas tenaga pengajar untuk Bahasa Inggris dan Matematika di Kabupaten Serang masih relatif. “Dibilang bagus juga tidak, jelek pun demikian. Kebetulan ada APKASI yang memiliki model dan materi pembelajaran yang lebih yahud, ya kita teken MoU saja,” ucapnya.
Semoga kedepannya bisa memiliki lulusan pelajar yang berkualitas baik terutama dalam hal Bahasa Inggris. “Sekarang ini zaman teknologi. Pergaulan tergantung dalam dua hal. yakni bahasa dan IT. Bila tidak dikuasai, maka akan tergerus zaman,” ujarnya.
Ia juga berharap, kerjasama ini tak hanya untuk dua mata pelajaran tersebut. “Kami usulkan ada untuk IPA yakni Fisika dan Kimia. Kualitas mutu pendidiknya perlu di upgrade agar semakin bagus,” tuturnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pendidikan dan Kesehatan APKASI, Himmatul Hasanah menuturkan, kerjasama ini dilakukan dengan pihak Pemkab Serang, karena APKSI adalah organisasi yang beranggotakan seluruh kepala daerah kabupaten yang ada di Indonesia. Jumlahnya sekitar 416.
“Seluruhnya pun sekata untuk mengadakan kerjasama ini. Soalnya, saat mengundang pakar matematika dan pelajaran menyenangkan serta melaklukan riset di lebih dari 100 kota, masih banyak guru yang kualitasnya kurang mumpuni,” kata Himmatul.
Bahkan, cenderung ditakuti seperti halnya matematika Itu disebabkan penyampaikan materi pembelajaran kepada mjurid kurang inovatif.
“Makanya kami sepakat. lalu tujuannya lainnya, untuk mendegarkan problematikan dunia pendidikan yang ada,” jelasnya.
Pasalnya, ia melihat, seluruh daerah tak terkecuali Kabupaten Serang masih kekurangan guru. “Untuk menambalnya, ada guru honorer. Namun mereka kan menuntut kesejahteraan. Rata-rata guru honorer yang ada, malah mendapatkan gaji kurang layak. Soalnya hanya mengandalkan dana Bos dan bantuan daerah setempat. Kalau PAD daerah setempat bagus, gaji guru honorer bisa sedikit naik. tapi bila tidak, ya alakadarnya saja. jadi kita butuh pembenahan menyeluruh,” tegasnya.(anm)