SERANG – Sebanyak 3.911 guru Sekolah dasar (SD) yang tergabung dalam Persatuan Guru Honor Murni (PGHM) menuntut kesejahteraan kepada pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.
Hal tersebut mencuat dalam rapat kerja dengan Komisi II DPRD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Asisten Daerah 3, dan Badan Perencanaan daerah (Bapeda) di ruang Parpurna, DPRD Kabupaten Serang, Senin (29/10/2018).
Ketua PGHM Kabupaten Serang, Juman Sudarso mengatakan, kesejahteraan yang dimaksud adalah ingin disamakan dengan Tenaga Honorer (K2).
“Terus terang saja, kami ini tidak menerima gaji. Honor hanya didapat dari dana bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang datangnya tiga bulan sekali,” keluh Juman.
Bahkan, nominalnya pun sangat miris. “Ada yang menerima Rp 150 ribu, Rp 250 ribu dan paling besar Rp 500 ribu. Makanya, ini alasan kami mengadu atau datang ke sini. Kami menuntut kesejahteraan, minimal disamakan dengan K2 yang menerima tunjungan Rp 700 ribu perbulannya,” harapnya.
Apalagi, ungkapnya, kerja 3.911 PGHM sudah sangat lama dan juga bertatus sebagai Wali Kelas. “Rata-rata di atas 10 tahun. Seperti saya, sudah mengajar di SDN Sompok 1 Cikeusal Kabupaten Serang sejak Februari 2005. Bantulah kami wahai wakil rakyat. Kami hanya minta kesejahteraan sedikit,” tuturnya.
Kata dia, bila ingin ikut Tes Calon Aparatus Sipil Negara (CASN) sudah tidak bisa karena terbentur usia. “Kami ini usianya di atas 35 tahun. Jadi tidak bisa bila ingin mendaftar,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Serang, Fahmi Hakim, menegaskan Pemkab Serang harus hadir dalam hal ini. Mereka ini sudah berusaha mensukseskan anak bangsa.
“Saya prihatin melihatnya. Apalagi kinerjanya sudah seperti ASN, tapi hanya mendapatkan dana transport saja dari BOS,” katanya.
Dalam waktu dekat, Fahmi meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang agar memvalidasi jumlah guru honorer murni, membuat parameter guru murni bekerja.
“Saya ingin ada parameternya, supaya saat R-APBD bisa hadir di tengah-tengah mereka. Mumpung masih ada waktu satu bulan lagi, mari kita bekerja bersama-sama agar para guru honor murni ini mendapatkan hak yang layak, berapapun itu nominalnya,” pungkasnya.(anm)