CILEGON – Plt Kadinkes Cilegon Dana Sujaksani menyebutkan ada 12 Perwatan di RSUD Cilegon terpapar infeksi virus corona (Covid-19).
“Perawat (positif Corona), jadi yang kemarin itu 12 perawat positif dan domisilinya yang 5 di Cilegon, 5 Kabupaten Serang, 1 Kota Serang, 1 Pandeglang,” Ujarnya.
Ia melanjutkan, dari 12 perawat, 5 di antaranya merupakan warga Cilegon. Mereka masuk penambahan 7 kasus baru positif COVID-19 di Cilegon per Kamis (11/6) pukul 16.00 WIB kemarin.
“Jadi 7 itu, dua yang bukan nakes (tenaga kesehatan), Saat ini, 12 perawat tersebut tengah menjalani perawatan,”katanya.
Ia menyebutkan, meski 12 perawatnya terpapar COVID-19, pelayanan RSUD Cilegon tetap berjalan normal. Pihaknya menyerahkan ke manajemen RSUD Cilegon untuk mengatur jadwal kerja para perawat.
“Tetap pelayanan harus berlangsung, jadi yang 5 ini kita coba isolasi, tapi layanan RSUD tetap harus berjalan,” tuturnya.
Sedangkan, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Cilegon Yusuf Amin menjelaskan, dengan adanya 12 tenaga medis yang terpapar covid-19 dirinya meminta RSUD Cilegon harus di tutup sementara, pasalnya tujuan tersebut untuk memutus mata rantai covid-19 di Kota Cilegon.
“sudah ada 23 tenaga medis dan pegawai yang terpapar dan berpotensi menularkan. Maka jalan satu-satunya yaitu RSUD Kota Cilegon harus tutup sementara. Kecuali yang sedang perawatan tetap harus dilayani dan yang sifatnya emergency (darurat) saja,”ucapnya.
Ia juga meminta agar manajemen RSUD Kota Cilegon juga harus melakukan swab kepada seluruh tenaga medis dan pegawai. Hal itu untuk memastikan jika yang lainnya dalam kondisi aman.
“Swab semuanya. Itu harus, soalnya berpotensi sekali kontak dan tertular. Dokter, perawat pegawai dan semuanya,” paparnya. (Dhan)