SERANG – Pada Maret mendatang, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Albantani tidak bisa mengaliri air bersih kepada masyarakat di Kabupaten Serang. Hal itu disebabkan, pemerintah pusat yang menutup saluran irigasi.
Direktur PDAM Tirta Al Bantani Wahyu Prihantono membenarkan hal tersebut. Kata dia, bukan keinginan mereka untuk tidak mengaliri air bersih. Tapi, pemerintah pusat mulai menutup penuh saluran irigasinya, karena ingin mempercepat kegiatan rehabilitasi saluran.
“Kalau sebelumnya kan 10 hari buka 10 hari ditutup. Nah, di Maret nanti akan ditutup selama dua bulan penuh. Setelah itu baru dialiri lagi selama satu bulan. Makanya kami (PDAM Tirta Al Bantani tidak bisa menyalurkan air bersih kepada warga,” terang Wahyu.
Meski demikian, dirinya sudah mencarikan solusi alternatif dengan mengirimkan tanki-tanki air bersih untuk warga. Hanya saja, yang masih belum ditemukan solusinya 10 ribu sambungan di Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kendayakan yang menyuplai air ke Kecamatan Kragilan dan Ciruas.
“Di sana belum ada air bakunya. Bila daerah lain, kita kerjasamakan dengan pihak swasta bahkan sampai membeli air curah,” ucapnya.
Dengan penutupan tersebut, diakuinya pendapatan PDAM Tirta Albantani diprediksi menurun drastis. Di SPAM Kendayakan kerugian bisa mencapai 50 persen dan pendapatannya sendiri mencapai Rp 1 Miliar.
“Lalu di Cikande, karena beli air curah yang pastinya lebih mahal ketimbang memproduksi, ya tidak untung dan tidak rugi. Tidak apa lah, yang penting kebutuhan air bersih warga tercukupi,” ujarnya.
Untuk menyeimbangkannya, Wahyu akan mencari trobosan baru dengan mengincar daerah Bojonegara. “Akan kami tawarkan ke perusahaan di sana. Responnya sih sudah ada satu. Yakni PT Wilmar yang ingin menggunakan air bersih dari kita 50 liter perdetik. Harus kami ambil demi mensubsidi kehilangan pendapatan di Kendayakan dan Cikande,” terangnya.
Sumber airnya sendiri, akan diambil dari saluran irigasi dan Sungai Cibanten. “Saya pastikan pipanisasi sampai ke sana, supaya pendapatan PDAM Tirta Al Bantani tidak merosot tajam,” pungkasnya.(anm)